Foto saya
Saya asal Bandung, domisili Jakarta. Blog ini berisi tentang kehidupan, bisnis, dll. Email:agam616@yahoo.com

28.10.08

Bisnis Paket Lebaran

Mana lebih baik?

Penjualan barang konsumen dengan sistem kredit atau menyuruh konsumen menabung pada kita kemudian setelah cukup dananya kita beli barang untuknya (Paket lebaran)?

Tentu saja memiliki resikonya masing-masing.

Penjualan dengan kredit resikonya adalah ketika konsumen kesulitan untuk mengangsur alias macet. Dan solusi dari resiko ini adalah menarik kembali barang tersebut.

Demikian pula dengan penjualan dengan sistem paket lebaran. Resiko yang timbul adalah ketika prediksi harga barang dan keuntungan barang pada saat jatuh waktu untuk membeli barang tidak sesuai harapan atau malah rugi. Resiko kedua adalah ketika produk yang di pesan ternyata tidak tersedia.



Ide ini terbersit ketika pulang kampung hari raya lebaran tahun ini. Ada tetangga berbeda kelurahan yang berbisnis paket lebaran. Dari tahun ke tahun produk yang di tawarkan itu itu saja. Barang-barang seperti minyak goreng, kue kaleng, orson, dll yang berkaitan dengan kebutuhan pada saat lebaran tiba. Ketika daftar paket tersebut tiba di rumah mertua saya, terbersit keinginan untuk menjalani bisnis serupa namun tak sama.

Beberapa bulan ke belakang hingga kini kami menyediakan keperluan fashion untuk keperluan hari raya seperti baju muslim, mukena dan kerudung. Kami menjualnya dengan sistem cash maupun kredit.

Nah, saya berfikir bisa juga produk yang saya jual tersebut, saya jual secara paket lebaran. Why not?

Teknik penjualan secara paket lebaran ini sederhana sekali.

Langkah pertama yang diperlukan adalah menentukan produk, kemudian memprediksi harga barang sekarang pada saat jatuh tempo plus keuntungan.

Langkah kedua yaitu menentukan berapa lama konsumen mengangsur dan berapa jumlah angsurannya. Semisal di tempat saya, karena ini paket lebaran, dengan demikian batas waktu maksimal adalah lebaran tahun depan. Paket ini diangsur selama 40 minggu. Kurang lebih 10 bulan.

Langkah ketiga membuat Daftar paket lebaran.

Misal harga mukena sekarang Rp. 75.000,
Prediksi tahun depan Rp.100.000,-
Keuntungan yang ingin diperoleh Rp. 50.000,
Diangsur selama 40 minggu
Jadi besar angsuran Rp. 150.000,- dibagi 40 = Rp. 3.750,-

No. Nama Barang Harga
1. Mukena Katun 3.750,-
2. .....
3. dst

Harga atau besar angsuran hanya Rp.3.750,- terasa ringan bukan?

Langkah yang tak kalah pentingnya adalah membuka rekening khusus untuk menyimpan dana paket lebaran.

Teknik penjualan ini baru saja kami lakukan tahun ini. Pemasaran sudah dilakukan. Dan hasilnya baik dan yang tak diduga adalah mereka antusias menyambutnya. Dan mudah-mudahan investasi tahunan ini memberikan hasil yang baik. Amin
Salam Fuuntastis

Agam

Tidak ada komentar: